Hampir buta. Intan Permatasari, 93 tahun, menceritakan bagaimana kisahnya berhasil menghindari operasi mata meskipun telah menderita katarak tingkat lanjut.

Intan Permatasari tidak mengharapkan datangnya banyak tamu untuk ulang tahunnya yang ke-93. Dia telah hidup seorang diri selama bertahun-tahun lamanya. Anak perempuan satu-satunya sudah meninggal 16 tahun lalu. Cucu-cucu dan cicit-cicitnya tinggal jauh dari tempat dia tinggal.

Dr. Pandji Prasadja: "Di Indonesia, penyakit katarak diobati dengan obat-obatan selama bertahun-tahun lamanya. Karena itu jumlah pasiennya terus saja bertambah setiap tahun."

Pada usia 93 tahun, bu Intan masih merasa sangat muda. Beberapa tahun lalu, dia berhasil menghilangkan katarak yang telah menghantuinya selama 45 tahun! Bagaimana cara dia melakukannya? Perempuan senior ini membagikan rahasianya dengan koresponden kami.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini saya kembali bisa melihat dengan jelas dan bekerja di kebun lagi. Di sana saya menanam dan menjual sayur-sayuran, beternak ayam, dan lain-lain.

Koresponden: Bu Intan, pertanyaan terbesar kami adalah bagaimana Anda bisa tetap bahagia, sehat, dan penuh energi, bahkan bisa terus berkebun di usia selanjut ini? Apa sebenarnya rahasia Anda?

‍ Sebenarnya saya tidak selalu seperti ini. Dalam sebagian besar hidup saya, saya bekerja sebagai guru, dan menjadi guru adalah pekerjaan yang sangat penuh tekanan dan dinamis. Saat saya menginjak usia 40-an akhir saya, penglihatan saya mulai terlihat buram dan keruh, pertamanya tidak terlalu buram, tapi kemudian saya melihat semuanya bagaikan melalui jendela yang berkabut, dan setiap hari terasa bagaikan selalu dikelilingi oleh kabut. Ternyata saya menderita katarak yang disebabkan oleh usia.

Dokter meresepkan obat tetes mata kepada saya. Sekarang saya bahkan tidak ingat yang mana saja. Obat tetes mata itu membantu sedikit, tapi kalau saya lupa menggunakannya bahkan sekali saja, semuanya terlihat berkabut lagi.

Pada saat yang sama, saya tetap bekerja, meskipun bahkan pada saat itu pun saya sudah merasa bagaikan wanita tua. Dan suatu hari mereka bahkan harus mengantar saya ke rumah sakit dari sekolah menggunakan ambulans. Selama kelas berlangsung, semuanya mulai terlihat sangat kabur dan buram sampai-sampai saya bahkan tidak bisa melihat tangan saya saat saya merentangkan tangan saya. Di rumah sakit mereka menyuntik saya dengan sesuatu, dan membalut mata saya dengan perban. Saya dirawat di rumah sakit selama sebulan. Saat perban yang membalut mata saya dilepas, saya bisa melihat lagi, tapi masih lumayan buram. Kemudian mereka membolehkan saya pulang dan merujuk saya ke seorang dokter.

Dokter tersebut menambahkan beberapa obat tetes baru ke sejumlah obat tetes yang sudah saya gunakan. Kalau saya tidak salah ingat, saya menggunakan enam obat mata berbeda setiap hari. Saya menghabiskan banyak waktu dan uang untuk membelinya. Saya mengunjungi apotek sesering orang-orang pergi ke toko bahan makanan.

Saya harus menggunakan semakin banyak obat-obatan seiring berjalannya waktu. Namun meskipun sudah menggunakan semua obat-obatan itu, masalahnya tidak hilang dan, tentu saja, terus mengganggu saya. Setelah ulang tahun ke-55 saya, saya terpaksa harus pensiun karena alasan kondisi kesehatan saya.

Bahkan, pihak dokter mengatakan kepada saya bahwa saya hanya bisa mempertahankan penglihatan saya saat ini. Saat itulah saya menyadari bahwa mereka masih belum tahu cara menyembuhkan katarak. Saya merasa sangat sedih dan putus asa.

70% orang dengan penglihatan yang buram kehilangan penglihatan mereka SEPENUHNYA dalam waktu 5 tahun.

Mungkin saya akan mengalami nasib seperti itu jika tidak berkat salah satu kenalan lama saya. Anaknya merupakan dokter di Lembaga Penelitian Ilmiah untuk Penyakit Mata di Jakarta, namanya adalah Yudha. Saya memintanya untuk mengoperasi mata saya.
‍
Dia menyarankan saya untuk tidak melakukannya: 1 dari 10 orang kehilangan penglihatan SEPENUHNYA DAN TANPA KEMUNGKINAN PULIH setelah melakukan operasi mata! Dia memberi tahu saya kalau katarak terjadi terutama karena dekomposisi protein kristalin mata dan, jika Anda memulihkan protein kristalin ini, Anda dapat kembali memiliki penglihatan 100% pada usia berapa pun juga.‍
‍
Saat itu, penelitian sedang dilakukan di Indonesia dan mereka telah mengetahui cara memulihkan protein kristalin ini. Saat itulah Yudha menyarankan saya menjalani perawatan menggunakan metode ini.
‍
Hasilnya luar biasa. Dalam waktu dua minggu, penglihatan saya telah pulih sepenuhnya! Saya sangat bahagia bisa melihat dengan jelas indahnya alam, binatang, dan wajah lagi! Dan yang terpenting, saya tidak perlu lagi membeli semua obat tetes mata itu!

Koresponden: Bisakah Anda memberi tahu saya bagaimana cara Anda memulihkan protein kristalin Anda?
‍
Tentu saja, bahkan, memulihkan protein kristalin lebih mudah dilakukan saat ini. Pada saat itu kita perlu mencari berbagai herbal khusus dari berbagai negara, untuk membuat ramuan yang dibutuhkan dari herbal tersebut. Sekarang, Anda tidak perlu melakukan apapun, dan prosesnya sendiri hanya membutuhkan waktu dua minggu!

Ada produk yang sangat bagus yang bernama FoCuson . Produk ini secara khusus dirancang untuk memulihkan protein kristalin. Anda cukup meminum produk berbentuk kapsul ini dua kali sehari dan cukup itu saja.

Metode yang diceritakan oleh sang wanita Indonesia berumur panjang ini, sepertinya benar-benar ampuh dan efektif. Apakah benar seperti itu? Sebelum menerbitkan tulisan ini dan menghadirkannya kepada para pembaca kami, kami memutuskan untuk meminta pendapat dokter mata WHO, Profesor Wildan Hartono.*

Profesor Wildan Hartono adalah ahli oftalmologi terkemuka di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang memerangi kebutaan di seluruh dunia.

Koresponden: Dr. Wildan, menurut Anda, benarkah pemulihan protein kristalin benar-benar bisa mencegah kebutaan?
‍
Ya, tentu saja, penglihatan pasien bergantung pada kualitas dan kuantitas protein kristalin yang terdapat di dalam mata. Tentu saja, bu Intan Permatasari menggambarkan seluruh proses yang terjadi di dalam tubuh secara mendasar saja, tetapi secara umum, semua yang dia katakan memang tepat.‍ ‍

Koresponden: Bisa Anda menceritakan lebih lanjut tentang FoCuson ? Apa itu sebenarnya?‍
‍
- FoCuson adalah produk asal Jerman yang diekspor ke 18 negara di dunia, termasuk Indonesia. Distribusi produk ini di negara kita dilakukan oleh Lembaga Penelitian Ilmiah untuk Penyakit Mata. Dengan kata lain, salah satu lembaga terkemuka di dunia. Sejauh yang saya tahu, kapsul ini dibuat berdasarkan produk yang digunakan oleh militer Jerman pada masa banyak terjadinya kerusuhan. Tentu saja para ilmuwan juga telah mendesain ulang formula itu, karena teknologi saat ini jauh lebih maju daripada teknologi yang ada di tahun 50-an/60-an. Hasilnya, produk tersebut sekarang menjadi jauh lebih efektif. Meskipun pada zaman dulu produk itu juga sudah dianggap sangat efektif dan mampu meningkatkan kondisi penglihatan.‍
‍
Bahan baku utama Focuson adalah lutein dan zeaxanthin. Zat-zat ini bila dikombinasikan dapat menembus mata dan mensintesis protein kristalin. Faktanya, setelah itu, mata menjadi diremajakan.‍
‍
Kami mempelajari produk ini di laboratorium kami, kapsul ini mensintesis protein yang dibutuhkan dengan sangat baik selama 1-2 minggu pengobatan. Saya ingin menunjukkan hasil penelitian ini kepada Anda. Secara total, 300 sukarelawan berpartisipasi dalam penelitian ini.

Protein kristalin mata pulih sepenuhnya: pada 96% sukarelawan yang diteliti
Kejernihan penglihatan menjadi lebih baik: pada 98% sukarelawan yang diteliti
Penglihatan kabur hilang: pada 97% sukarelawan yang diteliti
Tekanan mata pulih menjadi normal: pada 88% sukarelawan yang diteliti

Selain lutein dan zeaxanthin FoCuson mengandung kira-kira 50 vitamin dan elemen makro serta elemen jejak yang berguna untuk mata dan pembuluh darahnya. Saya tidak akan mencantumkan semuanya di sini, hanya beberapa saja.

Antosianin Blueberry

Menormalkan tekanan mata dan sirkulasi kapiler, serta memperkuat otot mata.

Vitamin A

Menormalkan daya tembus kapiler kecil.

Minyak Biji Rami

Menghilangkan mata kering, Membantu hidrasi alami mukosa.

Vitamin B

Memperkuat retina dan memperlambat proses penuaan alami.

Asam lemak EPA dan DHA

Asam lemak esensial meningkatkan saturasi oksigen.

Kalium

Menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh.

Sodium

Mengurangi kantung mata.

Fosfor

Meningkatkan tonus pembuluh darah dan secara umum menstabilkan seluruh sistem saraf.

Selain itu, FoCuson memiliki khasiat sebagai berikut:

Meredakan kelelahan mata, mata kusam, dan mata gatal.
Mengurangi iritasi mata.
Menghilangkan penglihatan yang kabur atau buram.
Ampuh mengobati berbagai macam penyakit mata, dari miopia dan hiperopia hingga glaukoma dan katarak.
Membantu mengobati sindrom penglihatan komputer (CVS) dan berbagai gejalanya (menghilangkan sakit kepala dan nyeri di punggung dan leher)

Dengan kata lain, kapsul ini adalah produk yang kompleks. Kapsul ini ditujukan untuk pemulihan komprehensif sistem mata di atas usia 40 tahun.‍
‍
Harap dicatat bahwa para ahli menyimpulkan bahwa sekarang adalah waktu terbaik untuk mulai mengobati penyakit mata. Berkat stabilisasi suhu rata-rata, metabolisme menjadi semakin cepat, meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, meningkatkan aliran darah dan oksigen ke organ-organ dalam; kondisi ini meningkatkan efek produk ini. Perawatan menjadi 64% lebih mudah dibandingkan waktu lain dalam setahun.

- Koresponden: Di mana kita bisa membeli FoCuson dan kira-kira berapa harganya?
‍
Pada masa promosi (pada ....), Anda harus meninggalkan permintaan pemesanan di situs resmi penjual. Selain itu, selama periode promosi juga ada diskon 50%.

Karena persediaan FoCuson hampir habis, pabrikan kapsul ini memutuskan untuk mengakhiri distribusi produk ini pada (termasuk tanggal tersebut).

Harap dicatat!
Situs web kami menawarkan diskon promosi untuk pembelian FoCuson. Coba keberuntungan Anda dengan menekan tombol PUTAR. Jika beruntung, Anda bisa membeli produk ini dengan harga lebih murah dari biasanya! Semoga berhasil!

PUTAR

Selamat!

Anda mendapatkan diskon 50% untuk pembelian FoCuson!

Penglihatan tajam Anda ada di tangan Anda

Hampir buta. Intan Permatasari, 93 tahun, menceritakan bagaimana kisahnya berhasil menghindari operasi mata meskipun telah menderita katarak tingkat lanjut.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini saya kembali bisa melihat dengan jelas dan bekerja di kebun lagi. Di sana saya menanam dan menjual sayur-sayuran, beternak ayam, dan lain-lain.

Komentar: